UmatMuslim menyatakan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir, yang dinubuatkan dalam Kitab Injil dan Kitab Taurat. Musa dalam Kitab Taurat pernah menubuatkan tentang nabi . "Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu" (Taurat Kitab Ulangan 18:15).
Tanda2 Nabi Musa: Hukum Taurat. Dalam Tanda Pertama Nabi Musa ‒ Paskah ‒ kita melihat bahwa Allah telah menetapkan kematian semua anak sulung, kecuali mereka yang berada di rumah-rumah di mana seekor anak domba dikorbankan dan darahnya dibubuhkan pada tiang pintu rumah. Firaun tidak tunduk pada perintah tersebut, sehingga anaknya mati dan
RumusCinta dalam Nadhom Alfiyah Ibnu Malik. Agama dan Nasionalisme. Sholawat Fatih
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Jakarta - Allah SWT telah menurunkan wahyu berupa 4 kitab kepada keempat rasul-Nya. Salah satunya kitab Taurat. Siapa rasul penerimanya?Turunnya kitab kepada para rasul diterangkan dalam QS. Al Baqarah ayat 4 sebagai berikutوَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَArtinya "dan mereka yang beriman kepada Kitab Al Quran yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat."Adapun kitab yang dimaksudkan antara lain kitab Zabur, Taurat, Injil, dan Al Quran. Selain menurunkan kitab, Allah SWT juga menurunkan wahyu-Nya dalam bentuk suhuf atau kitab dan rasul yang menerimanya1. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa Kitab Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Taurat diturunkan untuk memberikan petunjuk bagi kaum Bani Israil. Kitab ini ditulis dalam bahasa Ibrani. Turunnya kitab Taurat termaktub dalam QS. Al Isra ayat 2 sebagai berikutوَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًاArtinya "Dan Kami berikan kepada Musa kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil dengan firman "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku," QS. Al Isra 2Isi Kitab TauratKitab Taurat berisikan 10 pokok peraturan atau perintah yang sering disebut dengan The Ten Commandments. Secara keseluruhan kitab Taurat berisi tentang perintah untuk mengesakan Allah SWT, menghormati ayah ibu, dan menyucikan hari larangan di dalamnya meliputi menyembah berhala, menyebut nama Allah SWT dengan sia-sia, membunuh manusia, berzina, mencuri, menjadi saksi palsu, dan mengambil hak orang lain. Berikut isi kitab Taurat seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam oleh Tuti Yustiani1. Jangan ada pada Tuhan lain di Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan Ingatlah kamu akan hari sabat Sabtu, supaya kamu sucikan Berilah hormat kepada ibu Jangan membunuh sesama Jangan Jangan Jangan menjadi saksi Jangan berkeinginan memiliki hak orang keberadaan kitab yang diturunkan Allah SWT termasuk dalam rukun iman yang wajib diyakini umat Islam. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] erd/erd
MALANGTIMES - Nama kecil Rasulullah SAW adalah Muhammad. Itu sebabnya, Rasulullah SAW juga sangat dikenal sebagai Nabi Muhammad SAW. Sebelum identitas sebagai Rasulullah SAW terbuka, nama Nabi Muhammad SAW bahkan sudah tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil sebagai nabi terkahir. Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah kajian menyampaikan, identitas Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah atau Rasulullah SAW pada dasarnya telah diungkapkan melalui berbagai tanda-tanda. Baca Juga Mata Terluka Saat Perang Khaibar, Ludah Rasulullah Menjadi Jalan Kesembuhan Ali Salah satunya disampaikan oleh pendeta termasyhur di Negeri Syam bernama Bakhirah. Pendeta tersebut menjadi salah satu pendeta yang selalu menunggu kehadiran nabi terakhir sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Taurat dan Injil. Kisah itu bermula saat Nabi Muhammad SAW yang masih berusia 12 tahun ikut serta dalam rombongan sang paman yaitu Abu Thalib untuk berdagang ke Negeri Syam. Perjalanan itu menjadi perjalanan pertama Rasulullah SAW. Karena sebelumnya, anak-anak tak pernah disertakan dalam perjalanan panjang untuk berjualan. Namun saat itu, Nabi Muhammad menangis dan memohon kepada pamannya untuk ikut dalam perjalanan berdagang. Sampai pada akhirnya sang paman mengizinkan Nabi Muhammad ikut serta dalam perjalanan. Saat hendak sampai ke Negeri Syam, Pendeta Bakhirah yang selalu mengamati perjalanan orang Jazirah Arab dari jendela melihat hal berbeda dari rombongan Rasulullah SAW dengan sang paman. Bakhirah saat itu melihat jika rombongan Nabi Muhammad SAW dan pamannya selalu diiringi awan. Sehingga terlihat sangat teduh dibanding dengan para pedagang lain yang berjalan secara berkelompok. Bukan hanya itu, Bakhirah juga melihat daun-daun pohon menunduk saat rombongan Rasulullah SAW berteduh di bawah pohon. Hal itu membuat Bakhirah heran dan meminta staffnya mengundang rombongan Rasulullah SAW dan sang paman untuk makan di dalam gereja. Maka undangan itu diterima, dan paman Rasulullah SAW beserta rombongan masuk serta menikmati jamuan. Sedangkan Rasulullah SAW ditinggalkan di luar untuk menjaga barang-barang. Karena tradisi orang Arab Quraisy saat itu, menjadi sebuah aib jika orang dewasa makan bersama dengan anak kecil. Tradisi saat itu, anak kecil selalu makan setelah orang tua selesai makan. Bakhirah yang paham betul dengan ciri-ciri nabi terkahir sebagaimana tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil pun melihat satu persatu tamu yang memenuhi undangannya. Maka dilihatnya tak satupun yang sesuai dengan ciri yang disampaikan dalam Kitab Taurat dan Injil. Maka Bakhirah bertanya, "Apakah masih ada orang dari kafilah yang tidak ikut?" maka dijawab jika masih ada. Seorang anak kecil yang ditinggal bersama barang-barang. Bakhirah kemudian meminta untuk bertemu dan mendapat izin. Maka Bakhirah bertemu dengan Rasulullah SAW dan melihat ciri-cirinya sebagaimana didetailkan dalam Kitab Taurat dan Injil. Ciri Rasulullah SAW adalah memiliki alis seperti busur panah berwarna hitam, kulit putih, pipi kemerahan, rambut berombak, dan pundak kanan memiliki tanda kenabian, berupa daging gumpalan berwarna merah dan dikelilingi bulu yang lebat. Semua nabi pun memiliki ciri tanda di punggung yang sama. Bakhirah pun bertanya pada Rasulullah SAW yang saat itu masih berusia 12 tahun, "Hai anak kecil, saya bertanya kepada kamu atas nama Lat dan Uzza, jujurlah." Maka Rasulullah SAW menjawab, “Jangan engkau sebutkan nama dua berhala itu. Karena saya tidak menyukai keduanya.” Belum pernah orang Quraisy seperti itu. Karena dulu, orang Quraisy telah mempertuhankan dua berhala tersebut. Namun Rasulullah SAW yang masih berusia 12 tahun menegaskan jika ia membencinya. Baca Juga Kisah Lucu Nabi Palsu Saat Hendak Meniru Mukjizat Rasulullah SAW Hal itu membuat Bakhirah heran dan terkejut. Maka saat itu Bakhirah meminta izin untuk melihat pundak kanan Rasulullah SAW, dan diizinkan. Saat itu Bakhirah melihat tanda kenabian Rasulullah SAW sambil mencium pundak Rasulullah SAW dan memeluknya. Lalu Bakhirah berkata, “Kaulah orangnya." Bakhirah kemudian membawa Rasulullah SAW masuk ke dalam gereja. Padahal saat itu orang Arab beranggapan jika anak kecil ikut makan dengan orang dewasa adalah sebuah aib yang memalukan. Maka Bakhirah bertanya mengapa saat itu Rasulullah SAW ditinggalkan di luar. Rombongan menjawab jika itu dikarenakan Rasulullah SAW merupakan anak kecil. Lalu Bakhirah kembali bertanya, "Siapa wali dari anak ini?" Kata Abu Thalib, "Saya ayahnya." Maka Bakhirah berkata, "Kau dusta. Anak ini ayahnya mati saat dia masih di kandungan berusia enam bulan. Ibunya meninggal saat ia usia enam tahun. Kakeknya menaunginya selama dua tahun sampai usia delapan tahun. Kalaupun benar kau walinya, maka kau adalah pamannya." Abu Thalib heran dan Bakhirah mengambil serta menunjukkan Kitab Injil sembari berkata, “Anak ini adalah Nabi terakhir yang ditunggu-tunggu oleh seluruh ahli kitab. Tapi bawa dia kembali ke Arab sekarang. Karena jika orang Yahudi tahu dia keturunan Arab, pasti akan dibunuh. Karena orang Yahudi maunya adalah keturunan dari Israil.” Akhirnya Abu Thalib membawa Rasulullah SAW kembali pulang dengan rasa ketakutan. Jauh sebelum itu, kakek Rasulullah SAW yaitu Abdul Munthalib telah terlebih dulu bertemu dengan seorang pendeta. Saat itu, sang kakek dengan tiga orang temannya. Saat bertemu, pendeta tersebut berkata kepada Abdul Munthalib, "Akan keluar dari kotamu nabi terakhir, dan namanya Muhammad." Maka Abdul Munthalib bertanya dari mana pendeta itu tahu, dan pendeta menjawab jika itu telah dijelaskan dalam Kitab Taurat dan Injil. Kemudian Abdul Munthalib kembali ke Arab bersama tiga kawannya, dan sepakat menamai cucunya Muhammad jika salah satu di antara cucu mereka lahir terlebih dulu. Lalu Abdul Munthalib saat itu menjadi yang pertama memiliki cucu laki-laki. Maka saat itu, Abdul Munthalib memberi nama cucunya Muhammad. Itu sebabnya, saat memberikan berita tentang kenabiannya, Rasulullah SAW juga menyampaikan jika ia merupakan cucu dari Abdul Munthalib. Sebagaimana juga tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil. Berita kenabian itu disampaikan Rasulullah SAW dengan berkata, "Aku adalah Nabi, tidak ada dusta di situ, dan aku adalah cucu dari Abdul Munthalib," HR Bukhori Muslim.
nabi muhammad dalam injil dan taurat